Sebuah kota di Korea Selatan, yang memiliki tingkat penetrasi ponsel pintar tertinggi di dunia, telah memasang lampu yang berkedip-kedip dan sinar laser di persimpangan jalan untuk memperingatkan para pecandu ponsel pintar atau "Smombies" singkata dari “Smartphone Zombies”.
Kedipan lampu itu adalah tanda untuk pejalan kaki agar melihat ke jalan dan bagi para pengemudi untuk melambatkan laju kendaraannya, dengan harapan mencegah kecelakaan.
Para perancang sistem itu didorong oleh kekhawatiran yang makin besar bahwa makin banyak pejalan kaki yang terpaku pada ponsel mereka, akan menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Korsel sendiri termasuk negara maju yang memiliki angka kematian dan cedera jalan tertinggi.
Institut Teknik Sipil dan Teknologi Bangunan Korea (KICT) yang dikelola pemerintah meyakini sistem lampu yang berkedip-kedip di persimpangan zebra cross dapat memperingatkan pejalan kaki dan pengemudi.
Selain lampu LED berwarna merah, kuning dan biru di trotoar, para “smombies” – atau zombie ponsel pintar itu akan diperingatkan oleh sinar laser yang diproyeksikan dari tiang listrik dan peringatan yang dikirim ke ponsel mereka oleh sebuah aplikasi ketika mereka melangkah ke jalur lalu lintas kendaraan.
“Meningkatnya jumlah kecelakaan smombie telah terjadi di zebra cross, jadi lampu zombie ini sangat penting untuk mencegah kecelakaan pejalan kaki ini,” kata peneliti senior KICT Kim Jong-hoon.
Sistem peringatan multi-dimensi dioperasikan oleh sensor radar dan kamera termal dan menghabiskan biaya seharga 15 juta won (Rp 188,6 juta) per persimpangan.
Pengemudi akan diperingatkan oleh lampu yang berkedip, yang terbukti 83,4 persen efektif selama diuji coba oleh KICT pada sekitar 1.000 kendaraan.
Pada 2017, lebih dari 1.600 pejalan kaki meninggal dalam kecelakaan mobil, yaitu sekitar 40 persen dari total kematian lalu lintas, menurut data dari Sistem Analisis Kecelakaan Lalu Lintas.
Menurut Pew Research Center, Korea Selatan memiliki tingkat penetrasi ponsel pintar tertinggi di dunia dengan 94 persen orang dewasa memiliki ponsel pada 2017, dibandingkan dengan 77 persen di Amerika Serikat dan 59 persen di Jepang.
Kini, sistem peringatan smombie dipasang hanya di Ilsan, sebuah kota pinggiran yang terletak 30 km di barat laut ibu kota, Seoul, tetapi diperkirakan akan tersebar di seluruh negeri, menurut KICT.
Kim Dan-hee (23), seorang warga Ilsan, menyambut baik sistem tersebut dengan mengatakan bahwa dia sering terlalu asyik memperhatikan ponselnya hingga tak memperhatikan keadaan lalu lintas di depannya.
“Cahaya yang berkedip-kedip ini membuat saya merasa aman karena mampu membuat saya memperhatikan jalan lagi, dan saya berharap kota ini memiliki lebih banyak lampu di jalannya,” katanya. [er/ft]
Baca Kelanjutan Alat Peringatan Lalin untuk "Smombies" Para Pencandu Ponsel Pintar : https://ift.tt/2JmOaQx
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Alat Peringatan Lalin untuk "Smombies" Para Pencandu Ponsel Pintar"
Post a Comment