Nostalgia Kamera Instan di Tengah Gempuran 'Jepretan' Digital

Walaupun kamera mirrorless, SLR hingga kamera ponsel semakin canggih, tampaknya pesona kamera instan tak lekang waktu. Jajaran vendor kamera pun mulai melirik kembali kamera instan.
Polaroid Jadi Pelopor Perkembangan Kamera Instan
Kembali ke awal lahirnya kamera instan, kamera ini pertama kali dibuat oleh ilmuwan Amerika tahun 1932 yakni Edwin Land. Dilansir Wired, Land berhasil mengembangkan teknologi kamera yang langsung dapat mencetak foto sekitar 60 detik saja.
Teknologi itu bekerja melalui proses polarisasi yang dilapisi oleh kristal iodoquinine dan ditanamkan dalam plastik transparan.
Dikutip PetaPixel, Land terus memperbaiki gagasan fotografi instan dengan enam jenis film yang berbeda. Pembuatan film instan modern menggunakan film integral yang dapat menampilkan amplop film berisi lapisan kimia yang digunakan untuk mengekspos, mengembangkan serta memperbaiki foto.
Sayangnya tahun 2001, Polaroid mengajukan kebangkrutan federal. Perusahaan menilai pihaknya gagal melakukan transisi yang mulus dari teknologi analog ke digital.
Pada akhir 2008 di bawah kendali Petters Group Worldwide, perusahaan secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan produksi produk film analog mereka.
Setelah bertahun-tahun melakukan penundaan, perusahaan kembali memanjakan produk kamera instan Polaroid SX-70, SX-600 atau dikenal dengan Spectra tahun 2010.
Selain Polaroid, Fujifilm perusahaan kamera asal Jepang juga mengembangkan produk kamera instan yang diperkenalkan pertama tahun 1998 yakni Fujifilm Instax Mini 10. Namun, vendor kamera lain pun kini mengikuti jejak Polaroid dan Fujifilm untuk memproduksi kamera instan yang menyasar pasar anak muda seperti Canon.
Canon resmi meluncurkan kamera instan pertama mereka yakni iNSPiC bulan Juli ini. Perusahaan pun membuat dua varian iNSPic, seri S dan C. Senior Marketing Manager Canon Image Communication Production Division PT Datascrip Angelie Ivone menilai kamera instan masih banyak digandrungi milenial. Sebab, mereka adalah generasi yang aktif menggunakan media sosial untuk membagikan momen foto maupun video.
"Sebenarnya pasar [kamera instan] di Indonesia itu tumbuh, mungkin saya bukan anak muda tapi kalau kita lihat anak muda jaman sekarang itu suka foto-foto dan dibagikan," kata Angelie usai meluncurkan kamera Canon iNSPic terbaru di Capital Place, Jakarta, Rabu (24/7).
"Tapi bagi mereka mungkin langsung sharing jadi dapat fisiknya [hasil foto] dan saya lihat tren di Indonesia saya yakin cukup besar untuk instan kamera ini," sambungnya.
Sedangkan iNSPiC seri C disematkan resolusi kamera sebesar 5 megapiksel dan sebuah cermin swafoto yang berdekatan dengan lensa kamera. Masing-masing dibanderol dengan harga Rp2,85 juta untuk kamera seri S dan Rp1,9 juta untuk seri C.
Makin berkembangnya teknologi, Canon menggunakan teknologi cetak ZINK Zero Ink yaitu teknologi percetakan tanpa menggunakan kartrid tinta. (din/age)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nostalgia Kamera Instan di Tengah Gempuran 'Jepretan' Digital"
Post a Comment