Sekarang ada lagi lokasi dimana kamera dapat memata-matai anda – di ketinggian 30.000 kaki.
Sistem saluran hiburan di sandaran belakang kursi pesawat di versi terbaru yang dioperasikan oleh American Airlines and Singapore Airlines dilengkapi dengan kamera, dan kemungkinan kamera itu juga hadir pada sistem hiburan di maskapai-maskapai lainnya.
Baik American Airlines maupun Singapore Airlines menyatakan hari Jumat bahwa mereka belum pernah mengaktivasikan kamera-kamera tersebut dan tidak berencana untuk memanfaatkannya.
Meskipun begitu, perusahaan yang memproduks sistem hiburan menyematkan kamera dalam upaya menawarkan opsi di masa depan seperti konferensi video antar kursi, menurut juru bicara American Airlines.
Seorang penumpang di penerbangan Singapore Airlines mengunggah foto dari tampilan layar yang ada di belakang sandaran kursi pekan lalu, dan cuitannya dibagikan ratusan kali dan menarik perhatian kalangan media. Buzzfeed menjadi yang pertama melaporkan bahwa kamera-kamera sejenis juga disematkan di beberapa maskapai Amerika Serikat.
Fitur-fitur standar kamera
Kalangan maskapai penerbangan menekankan bukan mereka yang menambahkan kamera – namun produsen sistemlah yang menyematkan kamera-kamera tersebut di sistem saluran hiburan. Sistem di maskapai Amerika diproduksi oleh Panasonic, sedangkan untuk maskapai Singpore Airlines diproduksi baik oleh Panasonic maupun Thales, menurut perwakilan maskapai penerbangan dimaksud. Baik Panasonic maupun Thales tidak segera berkomentar atas pertanyaan dimaksud.
Dengan semakin mengecilnya ukuran kamera, makin banyak kamera yang disematkan pada berbagai perangkat, termasuk laptop dan ponsel pintar. Kehadiran kamera di sistem hiburan di pesawat telah diketahui kalangan penerbangan setidaknya sejak dua tahun yang lalu, dan tidak di kalangan masyarakat pelancong.
Seth Miller, seorang wartawan yahng menulis tentang persoalan ini di tahun 2017, berpendapat produsen peralatan itu tidak mempertimbangkan implikasi terhadap privasi penumpang. Sudah ada banyak kamera yang tersebar di pesawat, meskipun tidak bersifat intrusif, dan maskapai-maskapai tersebut menganggap para penumpang bersedia diambil gambarnya demi keamanan, sebagaimana yang berlaku pada teknologi pengenalan wajah di titik pemeriksaan imigrasi, ujarnya.
“Sekarang mereka harus menghadapi sebuah grup kecil namun bersuara lantang terkait nilai dari sistem yang tidak aktif ini,” ujar Miller.
Juru bicara American Airlines, Ross Feinstein, mengatakan kamera-kamera ini hanya dipasang di kelas “ekonomi premium” di 82 pesawat Boeing 777 dan Airbus A330-200. American Airlines saat ini mengoperasikan hampir 1.000 buah pesawat terbang.
“Kamera adalah fitur standar di banyak sistem penyedia hiburan dalam penerbangan yang digunakan oleh banyak maskapai penerbangan,” ujarnya.
Juru bicara Singapore Airlines, James Boyd, mengatakan di maskapai itu kamera terpasang di 84 pesawat Airbus A350, Airbus A380, Boeing 777, maupun 787. Maskapai tersebut mengoperasikan 117 pesawat terbang.
Kamera tidak dinyalakan
Meskipun maskapai penerbangan menyatakan tidak ada rencana untuk memanfaatkan kamera-kamera yang ada, namun seorang pengguna Twitter bernama Vitaly Kamluk, yang memotret kamera tersebut di penerbangan Singapore Airlines yang ditumpanginya, menyarankan untuk meyakinkan para penumpang maskapai penerbangan sebaiknya menempelkan stiker untuk menutupi lensa-lensa kamera tersebut.
“Bisa jadi saat ini kamera-kamera tersebut tidak dimanfaatkan,” cuitnya. “Namun apabila kamera-kamera itu terhubung ke sebuah jaringan, beroperasi, dan dilengkapi mikrofon, maka hanya perlu sedikit peretasan untuk memanfaatkannya di lebih dari 84 pesawat untuk memata-matai para penumpang.” [ww/ft]
Baca Kelanjutan Mata-Mata Di Belakang Sandaran Kursi Pesawat : https://ift.tt/2Teeb8d
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mata-Mata Di Belakang Sandaran Kursi Pesawat"
Post a Comment